Cara Memulai Bisnis Rental Mainan Anak dengan Membuka Penyewaan. Setiap orang tua pasti menginginkan semua hal terbaik untuk buah hatinya. Tak terkecuali dalam menyediakan mainan.
Makin tingginya kesadaran orang tua untuk menerapkan pola bermain sambil belajar mendorong mereka untuk memberikan jenis mainan edukatif, yang bisa mendukung tumbuh kembang si anak. Sayang, harga mainan seperti itu sering tak ramah di kantong.
Mainan dengan ukuran kecil, yang biasa dimainkan anak-anak balita, harganya berkisar Rp150.000 hingga Rp500.000.
Sementara itu, mainan dengan dimensi cukup besar dan dapat digunakan oleh anak hingga usia enam tahun, harganya berkisar Rp2,5 juta hingga Rp4,5 juta.
Di luar harga yang mahal, sifat anak yang mudah bosan, acap menjadi bahan pertimbangan orang tua dalam membeli sebuah mainan. Rentang kebosanan anak terhadap mainan memang beragam, tapi biasanya antara satu hingga tiga bulan, anak sudah mulai bosan dengan mainannya.
Alhasil, mainan yang mahal harganya itu terasa mubazir jika umur pemakaiannya sebentar dan harus disimpan begitu saja. Peluang ini kemudian membuka celah usaha penyewaan mainan anak-anak di kota besar.
Funbox Toy Rental (Jakarta)
Adalah Amelia dan Jessica Natasha Halim, pemilik Funbox Toy Rental (FTR). Ternyata, selain para orang tua, tempat penitipan anak juga sering menyewa mainan dari tempat penyewaan ini. Bahkan, konsumen korporasi yang memiliki target pasar anak-anak juga menjadi pelanggan setia.
Tak heran, meski baru setahun berdiri, nama Funbox Toy Rental ini sudah sangat dikenal. Dalam sebulan, Jessica bisa menyewakan hingga 150 unit mainan. Ia menawarkan jasa penyewaan mainan ini hanya di seputar Jakarta.
Tarif sewa mainan ini pun cukup beragam, mulai dari Rp50.000 hingga Rp700.000 per bulan, tergantung dari jenis mainan yang disewakan. Selain sewa dalam hitungan bulan, konsumen juga dapat menyewa mainan dalam tempo dua minggu ataupun harian.
Biasanya, penyewa memang tak langsung menyewa dalam masa waktu yang lama. "Awalnya, mereka akan menyewa selama dua minggu untuk mengetahui anaknya suka atau tidak dengan mainan tersebut," jelas Amelia.
Nah, jika si anak memang menyukainya, barulah orang tua akan menambah masa sewa hingga beberapa bulan.
Adapun paket harian lebih menyasar pengusaha event organizer atau korporasi yang menyelenggarakan acara dengan melibatkan anak-anak. "Pesta ulang tahun, misalnya," jelas Amelia, seperti yang dilansir Kompas.com.
Tentu saja, dalam acara ini, mereka akan meminjam banyak mainan sekaligus. Seperti bisnis rental lainnya, dalam usaha rental mainan anak ini, para pemainnya juga menerapkan sistem deposit.
Nilai deposit ini besarnya Rp100.000 untuk sekali peminjaman. Uang deposit akan dikembalikan jika mainan sudah dikembalikan. Selain deposit, untuk menjamin keamanan mainan yang dipinjamkan, penyewa diminta menunjukkan identitas asli dan menyerahkan fotokopinya.
Dalam sebulan Jessica bisa menangguk omzet berkisar Rp30 juta hingga Rp50 juta. Jumlah itu baru dari pembayaran sewa mainan ini, belum termasuk ongkos kirim. Ia bilang, rata-rata tarif mainan yang disewa berkisar Rp150.000 hingga Rp200.000.
Modal bisnis ini terbilang kecil. Saat memulai usahanya, Amelia merogoh kantong hingga Rp50 juta, sementara Jessica mengeluarkan modal Rp100 juta. Tapi asyiknya, hanya dalam rentang waktu empat hingga lima bulan, modal mereka berdua telah kembali.
Talita (Bandung)
Ada juga Nurul Aliefa di Bandung dengan Tatita-nya. Karena persaingan masih longgar, Nurul pun terdorong menawarkan kemitraan Tatita sejak Juli 2011. Dibandingkan dengan jenis usaha lain, bisnis penyewaan mainan ini tak memerlukan lokasi khusus. "Bisnis ini bisa dijalankan di rumah," kata Nurul.
Tatita menawarkan tiga paket kemitraan dengan investasi Rp19,5 juta, Rp33,9 juta dan Rp53,3 juta. Dari investasi itu, mitra akan mendapatkan suplai mainan dan hak pemakaian nama Tatita selama lima tahun.
Nilai mainan yang diberikan mulai dari Rp10,5 juta hingga Rp36,8 juta tergantung investasi yang dipilih oleh mitra. Meski tak tak mengutip sharing profit serta royalty fee, Nurul bilang, perusahaannya akan membantu mitra promosi.
Untuk menyewa mainan di Tatita ini cukup mudah. Konsumen mengirim pesan singkat atau SMS untuk pemesanan. Kemudian dilanjutkan dengan pembayaran serta deposit Rp100.000.
Deposit itu sebagai jaminan dan akan dikembalikan setelah masa sewa berakhir, dan barang diterima seperti kondisi semula oleh Tatita. Nah, jika mainan yang disewa itu rusak saat diterima, pihak Tatita berhak mengambil deposit sebagai biaya pengganti kerusakan.
Selain menerima penyewaan secara mingguan, Tatita juga menawarkan peminjaman secara harian. Tarifnya pun cukup terjangkau. Yakni, mulai puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah untuk setiap mainannya.
Toys 4 Rent (Surabaya)
Usaha penyewaan Christine dengan jenama Toys 4 Rent di Surabaya, Jawa Timur, juga terbilang sudah sukses. Berdiri tahun 2007, sejak awal tahun ini Toys 4 Rent resmi menawarkan kemitraan.
"Saat ini kami sudah memiliki satu mitra di Manado," kata Christine kepada Kontan.co.id. Dalam kerja sama kemitraan, Toys 4 Rent menawarkan paket investasi Rp99 juta.
Dengan investasi sebesar itu, mitra akan mendapatkan kontrak kerja sama selama lima tahun, rak mainan, wallpaper, neon box, pelatihan karyawan, dan sebanyak 18 item mainan.
Jumlah mainan ini memang masih minim. Untuk melengkapi koleksi mainan di gerai, mitra wajib membeli dari pusat. Harganya berkisar antara Rp125.000 hingga Rp2,2 juta.
Bagi mitra yang berminat, harus menyediakan lokasi di dalam mal dengan luas gerai minimal 12 meter persegi. Christine bilang, penghasilan Toys 4 Rent bersumber dari penyewaan ritel di gerai, paket kerja sama berjangka dengan sekolah Taman Kanak-Kanak (TK), dan acara-acara anak-anak lainnya.
"Jadi kami tidak hanya mengandalkan penyewaan ritel," ujarnya.
Setiap orang tua pasti menginginkan semua hal terbaik untuk buah hatinya. Tak terkecuali dalam menyediakan mainan. Makin tingginya kesadaran orang tua untuk menerapkan pola bermain sambil belajar mendorong mereka untuk memberikan jenis mainan edukatif, yang bisa mendukung tumbuh kembang si anak.
Sayang, harga mainan seperti itu sering tak ramah di kantong. “Harga mainan anak yang edukatif, aman, dan nyaman bagi balita relatif mahal,” kata Amelia Purnajati, pemilik situs www.duniabermain.com. Mainan dengan ukuran kecil, yang biasa dimainkan anak-anak balita, harganya berkisar Rp 150.000 hingga Rp 500.000. Sementara itu, mainan dengan dimensi cukup besar dan dapat digunakan oleh anak hingga usia enam tahun, harganya berkisar Rp 2,5 juta hingga Rp 4,5 juta.
Di luar harga yang mahal, sifat anak yang mudah bosan, acap menjadi bahan pertimbangan orang tua dalam membeli sebuah mainan. Rentang kebosanan anak terhadap mainan memang beragam, tapi biasanya antara satu hingga tiga bulan, anak sudah mulai bosan dengan mainannya.
Alhasil, mainan yang mahal harganya itu terasa mubazir jika umur pemakaiannya sebentar dan harus disimpan begitu saja. Belum lagi, jika memikirkan tempat penyimpanan, ketika mainan itu tak lagi digunakan. Bingung bukan?
Dari sinilah, Amelia dan Jessica Natasha Halim, pemilik Funbox Toy Rental (FTR), melihat adanya celah pasar bagi usaha penyewaan mainan anak-anak. Apalagi, Jessica bilang, pasar bisnis penyewaan mainan anak dan balita ternyata cukup luas.
Pelanggannya datang dari berbagai kalangan, mulai dari para orang tua, perusahaan, hingga event organizer. Ya, bukan cuma orang tua yang ogah merogoh kocek lebih dalam untuk membeli mainan anak, para orang tua yang ingin menyelenggarakan pesta ulang tahun anaknya juga sering menyewa berbagai mainan dari jasa penyewaan ini.
Selain para orang tua, tempat penitipan anak juga sering menyewa mainan dari tempat penyewaan ini. Bahkan, konsumen korporasi yang memiliki target pasar anak-anak juga menjadi pelanggan setia.
Tak heran, meski baru setahun berdiri, nama Funbox Toy Rental ini sudah sangat dikenal. Dalam sebulan, Jessica bisa menyewakan hingga 150 unit mainan. Ia menawarkan jasa penyewaan mainan ini hanya di seputar Jakarta.
Mengambil cakupan pasar di wilayah Cibubur, Amelia bisa melayani 40 hingga 60 konsumen setiap bulan. Setiap kali peminjaman, biasanya, konsumen tak hanya meminjam satu mainan.
Mainan yang disewakan, umumnya, merupakan mainan edukatif yang sebagian besar merupakan produksi perusahaan mainan asal luar negeri. Biasanya, mereka sudah membagi berbagai mainan anak itu dalam kategori usia anak. Orang tua pun tak perlu repot memilih mainan yang ingin disewa untuk anak-anak mereka.
Tarif sewa mainan ini pun cukup beragam, mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 700.000 per bulan, tergantung dari jenis mainan yang disewakan. Selain sewa dalam hitungan bulan, konsumen juga dapat menyewa mainan dalam tempo dua minggu ataupun harian.
Biasanya, penyewa memang tak langsung menyewa dalam masa waktu yang lama. “Awalnya, mereka akan menyewa selama dua minggu untuk mengetahui anaknya suka atau tidak dengan mainan tersebut,” jelas Amelia. Nah, jika si anak memang menyukainya, barulah orang tua akan menambah masa sewa hingga beberapa bulan.
Adapun paket harian lebih menyasar pengusaha event organizer atau korporasi yang menyelenggarakan acara dengan melibatkan anak-anak. “Pesta ulang tahun, misalnya,” jelas Amelia. Tentu saja, dalam acara ini, mereka akan meminjam banyak mainan sekaligus.
Seperti bisnis rental lainnya, dalam usaha rental mainan anak ini, para pemainnya juga menerapkan sistem deposit. Nilai deposit ini besarnya Rp 100.000 untuk sekali peminjaman. Uang deposit akan dikembalikan jika mainan sudah dikembalikan. Selain deposit, untuk menjamin keamanan mainan yang dipinjamkan, penyewa diminta menunjukkan identitas asli dan menyerahkan fotokopinya.
Dalam sebulan Jessica bisa menangguk omzet berkisar Rp 30 juta hingga Rp 50 juta. Jumlah itu baru dari pembayaran sewa mainan ini, belum termasuk ongkos kirim. Ia bilang, rata-rata tarif mainan yang disewa berkisar Rp 150.000 hingga Rp 200.000.
Dari omzet tersebut, para pemain bisa mendapatkan profit berkisar 30% hingga 50%. Keuntungan usaha ini lumayan besar, karena biaya operasional usaha ini cukup murah. Selain gaji karyawan, pemilik usaha ini harus menganggarkan biaya untuk membeli cairan pembersih dan antiseptic. Namun, jika mainan dikembalikan dengan kondisi kotor, FTR pun akan mengutip biaya pembersihan mainan sebesar Rp 20.000.
Biasanya, mereka juga menyewa tempat untuk menyimpan mainan. Namun, bisa juga memakai rumah sendiri sebagai tempat penyimpanan. Jangan lupa, Anda juga harus menganggarkan biaya investasi untuk membeli mainan-mainan baru atau untuk memperbanyak koleksi mainan yang akan dipinjamkan.
Amelia pun menuturkan, salah satu kelebihan dari usaha ini adalah tak perlu memiliki showroom untuk memajang koleksi mainan. “Cukup dengan situs yang mencantumkan katalog jenis mainan dan fasilitas lainnya, Anda sudah bisa menjajakan mainan sewaan,” katanya. Ini tentunya akan menghemat modal yang Anda keluarkan pada awal usaha.
Koleksi beragam
Modal bisnis ini terbilang kecil. Saat memulai usahanya, Amelia merogoh kantong hingga Rp 50 juta. Adapun Jessica membutuhkan modal Rp 100 juta. Tapi, asyiknya, hanya dalam rentang waktu empat hingga lima bulan, modal telah kembali.
Nah, apakah Anda tertarik untuk menggeluti usaha ini? Jessica pun memberi masukan, bisnis ini bisa dilakoni di kota-kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan dan Yogyakarta. Alasannya, kesadaran orang tua untuk memberi anak mainan sesuai dengan perkembangan usia mulai tinggi di kota-kota besar.
Untuk memulai usaha ini, pertama yang harus dilakukan adalah belanja mainan. Pastikan, Anda mengetahui produsen yang sudah memiliki nama, baik untuk keamanan struktur mainan dan bahan bakunya.
Demi menghemat biaya, Anda pun bisa menitipkan belanja pada kerabat yang berada di luar negeri. Selain itu, Anda juga bisa berburu melalui distributor resmi mainan anak tersebut di Indonesia.
Dalam bisnis ini, koleksi yang cukup beragam menjadi kunci sukses menggaet pelanggan. Amelia mengaku, saat ini, sudah memiliki 500 koleksi mainan. Khusus mainan favorit, sebaiknya sediakan lebih dari satu unit. Contoh mainan favorit anak umur 6—12 bulan adalah jumperoo dan exersaucer. Adapun untuk anak umur 12-6 tahun adalah slide swing, playhouse, mobil-mobilan, dan roller coaster.
Setelah stok barang beres, kini giliran untuk membuat situs sebagai etalase usaha Anda. Situs yang menarik dan pelayanan memuaskan menjadi komponen utama bisnis ini.
Pelayanan yang memuaskan bisa dilihat dari keragaman mainan serta terjaminnya kebersihan, keamanan, dan kenyamanannya. Usahakan agar mainan rutin dibersihkan, yakni sebulan sekali, saat akan dipinjamkan dan saat dikembalikan.
Jangan lupa pula, memeriksa kondisi dan keamanan mainan. Rentang umur mainan beragam, biasanya 1—2 tahun. “Jika sudah dua tahun, kita harus siap untuk menggantinya agar tak membahayakan,” jelas Amelia.
Selain itu kenyamanan juga perlu diperhatikan. Biasanya, ada penjelasan di setiap mainan, terkait target usia anak yang memakainya, berat dan tinggi si anak. Pastikan Anda menerangkan hal-hal penting tersebut sebelum bertransaksi dengan konsumen. Kalau perlu, ajak konsumen ikut memeriksa setiap detail mainan yang ingin dipinjam demi keuntungan bersama juga.
Hal tersebut juga mengurangi risiko terjadinya kecelakaan saat anak menggunakannya. “Di FTR, kami pasti menerangkan lebih dulu cara penggunaan, termasuk do’s & don’ts dari setiap item,” kata Jessica. Selain menjaga keamanan, lanjutnya, itu bisa menjadi antisipasi FTR jika ternyata ada kerusakan pada mainan saat masih di tangan pemakai.
Setelah persiapan internal mantap, saatnya Anda menentukan media promosi. Karena pangsa pasarnya adalah orang tua, iklan di media online bisa menjadi pilihan. Jika ada bujet lebih, Anda bisa memasang iklan di majalah khusus orang tua dan keluarga.
Ide promosi kreatif bisa dilihat dari FTR. Saat ini, mereka menggelar indoor playground bekerja sama dengan Apartemen Pantai Mutiara, Jakarta. Penghuni apartemen dan konsumen FTR bisa bermain gratis di arena tersebut.
Selain itu, Jessica juga mempromosikan usahanya melalui kerja sama liputan di salah satu program televisi swasta pada segmen bisnis. Selain itu, Jessica juga masih membagi brosur dan bekerja sama dengan distributor, berupa link yang langsung terhubung dengan website FTR. Tapi, yang paling efektif adalah promosi yang dilakukan oleh konsumen sendiri, yakni promosi dari mulut ke mulut. “Jadi, customer sendiri menjadi media promosi dari FTR karena mereka merasa puas dengan layanan FTR dan mempromosikan ke teman dan saudaranya,” terang Jessica.
Namun sayangnya, saat ini anak-anak lebih senang berkutat pada permainan yang berbentuk gadget, seperti video game, permainan di ponsel, komputer, dan sejenisnya. Hal tersebut hanya mengasah kemampuan berpikir saja, sedangkan kekuatan otot tidak terlatih sehingga kurang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan si anak.
Menyadari hal tersebut, banyak orang tua yang mulai mengusahakan agar anak-anaknya bisa bermain secara berimbang. Oleh karena itu, mereka biasanya membelikan buah hatinya dengan aneka jenis permainan, terutama media permainan yang bisa melatih kemampuan berpikir dan kekuatan motoriknya.
Namun, untuk mendapatkan alat-alat mainan tersebut diperlukan biaya yang tidak sedikit, apalagi sifat anak-anak yang gampang bosan, membuat para orang tua merasa ragu dan takut rugi jika anak-anaknya cuma memakai mainan tersebut hanya hitungan beberapa hari atau minggu dan kemudian menjadi penghuni gudang. Berlatar belakang hal tersebut, maka beberapa pebisnis memanfaatkannya sebagai peluang usaha yang cukup potensial, yaitu usaha penyewaan mainan anak-anak.
Bisnis Rental Kid Toys ternyata mulai banyak dilirik oleh pelaku usaha di kota-kota besar. Modalnya lumayan besar, yaitu mulai 20jutaan rupiah hingga seratus juta rupiah. Modal tersebut digunakan untuk membeli berbagai media mainan anak-anak, biaya pembuatan website, promosi usaha, dan juga biaya pemeliharaan. Jenis mainan yang biasanya disediakan untuk disewakan terbuat dari bahan plastik, karet dan kayu.
Media permainan yang disukai anak-anak terutama yang berumur 7 tahun ke bawah adalah mainan yang melatih ketangkasan serta membuat mereka merasa senang, seperti mobil-mobilan, play house, slide swing, jumperoo, dan sebagainya. Sementara usia 7 tahun ke atas lebih cenderung memilih mainan edukatif, seperti puzzle, city block, magnatic alfabet, dan sejenisnya.
Untuk menarik dan memperbanyak jumlah pelanggan, selain dengan menyediakan jenis mainan yang variatif, para pebisnis di bidang ini juga berupaya lewat media online, seperti website dan jejaring sosial. Dengan demikian, para pebisnis akan lebih mudah dan luas dalam memperkenalkan usahanya. Sementara jalur offline ditempuh dengan menyebarkan brosur di sekolah PAUD, TK, SD, dan di pusat hiburan keluarga.
Soal tarif sewa tergantung jenis mainan dan rentang waktu penyewaan, biasanya 1-5% dari harga beli mainan. Misalnya sebuah media permainan yang harganya satu juta rupiah, maka biaya sewanya sekitar 10-50ribuan rupiah/hari. Bila pelanggan meminjam dalam rentang mingguan atau bulanan, maka diberikan diskon khusus.
Oleh karena itu, mereka juga punya paket-paket tarif yang menarik, khususnya bagi orang tua yang meminjam kid toys lebih dari satu item. Lalu bagaimana jika terjadi kerusakan atau kehilangan? Para pemilik rental biasanya terlebih dulu melakukan edukasi kepada para pelanggan (orang tua anak) tentang cara memakai media mainan tersebut serta apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
Bila terjadi kerusakan parah atau kehilangan pada mainan tersebut, maka dibebankan kepada penyewa dengan mengganti harga mainan dikurangi biaya penyusutan barang. Oleh sebab itu, sebelum terjadi deal, sang pemilik dan penyewa menandatangani surat perjanjian sewa barang yang dilengkapi dengan fotocopy penyewa.
Selain orang tua anak, beberapa pebisnis rental kid toys juga mendapatkan pelanggan dari lembaga-lembaga tertentu, misalnya event organizer, toko swalayan yang sedang mengadakan kegiatan untuk anak, atau pihak sekolah yang mengadakan kegiatan luar sekolah.
Untuk memperkuat daya kompetisi, mereka juga melengkapi bisnisnya dengan menjual beberapa mainan anak serta membuat taman bermain. Disamping itu, proses pemeliharaan barang dengan cara penyemprotan cairan pembersih dan cek berkala juga wajib dilakukan. Para pemilik usaha yang telah sukses bergelut dalam bidang jasa sewa ini rata-rata mendapatkan omzet di atas 30 jutaan rupiah setiap bulannya.
Hal inilah yang kadang membuat orangtua pusing. Di saat kebutuhan sedang banyak-banyaknya dan anak merengek minta mainan, saat inilah puncak keresahan mereka. Sebagai calon pengusaha, Anda bisa melihat situasi ini sebagai peluang. Selain mendapatkan keuntungan, Anda juga dapat membantu menyelamatkan kantong para orangtua. Dengan menyewakan mainan anak, Anda memegang pasar potensial yang tidak akan pupus selagi anak-anak masih gemar bermain.
Untuk merintis usaha ini, ada beberapa cara yang harus Anda lakukan seperti berikut:
Menentukan Lokasi Usaha
Mempunyai tempat tinggal di kawasan perkampungan yang ramai dengan anak kecil, menjadi nilai tambah untuk Anda. Dengan membuka usaha sewa mainan anak di rumah, Anda sudah bisa mendapatkan pelanggan. Cukup menyediakan halaman atau ruangan di rumah untuk tempat bermain dan membuat spanduk, jadilah tempat usaha.
Alternatif lain, bisa memanfaatkan taman bermain di dekat kawasan Anda, arena pasar malam, atau tempat rekreasi. Anda bisa mengajukan kepada pengelola untuk membuka lapak di sana dengan membayar retribusi.
Jika modal usaha Anda cukup besar, sewa ruko adalah pilihan tepat. Namun, pastikan lokasinya strategis, contohnya dekat dengan pusat perbelanjaan atau sekolah.
Di sini yang menjadi pertanyaan, seberapa besar modal yang Anda perlukan untuk merintis usaha ini? Tentu harus disesuaikan dengan kemampuan Anda, yang mana bisa dimulai dengan modal yang tidak terlalu banyak. Jika kebetulan di rumah Anda memiliki kendaraan, tidak ada salahnya untuk menjadikan barang tersebut sebagai jaminan modal usaha. Karena Pegadaian sekarang menyediakan kredit angsuran bulanan untuk pengembang UMKM dengan jaminan BPKB kendaraan bermotor yang dinamakan dengan Kreasi. Di sini Anda akan mendapatkan pinjaman mulai dari 1 juta rupiah dengan proses yang cepat, mudah, aman, dan jangka waktu yang fleksibel sampai dengan 36 bulan.
Menyediakan Berbagai Jenis Mainan
Baca juga Apa Saja Usaha yang Bagus untuk Jangka Panjang?
Targetkan mainan yang Anda sewakan ke kelompok usia tertentu. Jika Anda menargetkan anak usia sepuluh hingga belasan tahun, mainan yang cocok untuk mereka yaitu konsol game dan robot rakitan. Sediakan berbagai jenis game dan robot yang cukup menantang dan disukai.
Lain halnya untuk balita hingga usia sepuluh tahun, biasanya mainan anak yang bisa disewakan meliputi mobil-mobilan yang bisa dikendarai, mobil remote control, rumah balon, atau set permainan Lego. Sediakan mainan yang beragam, dengan jumlah yang memadai.
Anak kecil cenderung tertarik pada barang yang dipegang oleh anak lain, sehingga Anda perlu menyediakan beberapa barang untuk item yang sama.
Telaten Membereskan Mainan
Sudah menjadi tabiat anak-anak ketika bermain, mereka seringkali meninggalkan mainan begitu saja setelah memainkannya. Tidak jarang, belum sempat dibereskan mereka sudah beralih ke mainan yang lain. Lebih parahnya jika mainan rusak, patah, tergores atau penyok.
Anda harus telaten memeriksa mainan serta memperbaikinya sebelum kerusakan kecil menjadi besar karena dimainkan terus menerus. Tegur dan ingatkan anak-anak secara baik-baik jika sudah mulai bersikap agresif terhadap mainan yang dimainkannya. Bila perlu, minta orangtua mereka menegur untuk menghindarkan dari kerugian.
Susun mainan dengan rapi setelah penyewa selesai menggunakannya. Selain tempat terlihat teratur, dengan cara ini Anda bisa mengecek kondisi mainan. Untuk mainan berukuran kecil, pastikan tidak tercecer atau hilang.
Menetapkan Harga Sewa
Tetapkan tarif mainan sesuai jenis dan lama mereka bermain. Mainan yang Anda beli dengan harga mahal tentunya harus disewakan dengan harga yang lebih mahal. Kemudian lamanya sewa, bisa Anda patok dengan hitungan per jam atau per putaran (untuk mainan kendaraan yang bisa dinaiki). Target keuntungan yang Anda inginkan juga jadi pertimbangan untuk menentukan harga sewa.
Baca juga Pandangan Pebisnis Sukses Jack Ma tentang Hidup
Namun jangan lupakan faktor luar seperti harga yang ditawarkan oleh kompetitor dan minat penyewa terhadap mainan yang Anda sewakan. Upayakan harga yang ditetapkan tidak terlalu mahal dibandingkan tempat sewa mainan anak sejenis di dekat daerah Anda.
Perhitungkan juga jika mainan rusak akibat kelalaian penyewa. Kenakan denda yang sesuai untuk kebaikan Anda dan pelanggan.
Itulah beberapa langkah yang bisa Anda perbuat untuk memulai usaha sewa mainan anak. Meski terlihat sederhana, usaha ini cukup banyak tantangannya. Mainan baru yang terus dikeluarkan oleh produsen mau tak mau membuat Anda harus menyesuaikan agar tidak ditinggalkan pelanggan. Hadirnya pesaing usaha, juga hal lain yang harus diantisipasi.
Lakukan inovasi dalam usaha Anda, berikan promosi-promosi menarik agar tempat penyewaan Anda tetap eksis. Tawarkan keunikan dalam usaha Anda, seperti kata Aristotle Onassis, “Rahasia dalam bisnis yaitu mengetahui apa yang tidak diketahui orang lain”.
Poin yang terakhir, yaitu mengantisipasi komplain orangtua. Jika Anda membuka usaha di kawasan perumahan, mungkin masalah ini akan timbul. Tetapkan jam yang sesuai untuk mengoperasikan jasa sewa mainan anak Anda. Usahakan tidak buka hingga terlalu malam atau membiarkan anak yang masih berseragam sekolah di jam sekolah berada di tempat Anda.
Demikian masukan dan cara merintis usaha sewa mainan anak yang dapat dipaparkan di sini. Semoga bisnis Anda dapat menghasilkan keuntungan dan kegembiraan untuk semua.
Daud Wahyudin pemilik bisnis rental mainan di tempat ini diantaranya, memiliki sekitar 30 unit mainan. Daud bahkan sering kewalahan dan kehabisan unit mainan rentalnya di libur hari besar.
Seperti pada momen libur Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada Hari Jumat (1/12/2017), sejak pagi hari sudah cukup banyak anak-anak yang menyewa mainan milik Daud.
"Memang sangat tergantung momen dan cuaca, paling ramai akhir pekan atau hari libur seperti hari ini. Kecuali kalau cuaca hujan, mau tidak mau lebih sepi," kata Daud.
Rental mainan ini beroperasi sama dengan jam operasional Taman Satwa Jahri Saleh yaitu pukul 8.00 hingga pukul 16.00 setiap hari.
Daud memiliki berbagai jenis mainan yang disewakan, mulai dari mobil-mobilan mini, sepeda motor, skuter, hingga sepeda motor trail.
Sebagai penggeraknya, mainan-mainan ini menggunakan dinamo listrik dan baterai aki sebagai sumber energi penggeraknya.
Mainan-mainan ini disewakan mulai Rp 10.000 untuk setiap sepuluh menit. Namun tak hanya sepuluh menit, biasanya anak-anak yang menyewa mainan ini bermain selama 20 hingga 30 menit sekali sewa.
Di lahan halaman Taman Satwa Jahri Saleh seluas sekitar 500 meter persegi, anak-anak bisa puas berkeliling menggunakan mobil dan sepeda motor mini.
Tak hanya dari Banjarmasin, para pengunjung yang menyewa mainan Daud banyak yang datang dari berbagai daerah diluar Kota Banjarmasin.
Tidak sendiri, pengusaha lainnya yang juga menyewakan mainan di tempat ini Haris juga mengakui bisnis ini cukup menguntungkan.
Namun walaupun demikian, menurut Haris modal untuk menjalankan usaha rental mainan cukup besar. Satu unit mobil-mobilan mini dan sepeda motor mini ini dibelinya dengan harga sekitar Rp 2 juta per unit.
"Belum lagi rental mainan seperti ini banyak juga biaya perawatan. Namanya juga direntalkan tentu yang pakai berbagai macam anak, jadi sering juga rusak dan butuh biaya perbaikan sampai ratusan ribu rupiah,"
Makin tingginya kesadaran orang tua untuk menerapkan pola bermain sambil belajar mendorong mereka untuk memberikan jenis mainan edukatif, yang bisa mendukung tumbuh kembang si anak. Sayang, harga mainan seperti itu sering tak ramah di kantong.
Mainan dengan ukuran kecil, yang biasa dimainkan anak-anak balita, harganya berkisar Rp150.000 hingga Rp500.000.
Mendulang untung lewat bisnis sewa mainan anak
Sementara itu, mainan dengan dimensi cukup besar dan dapat digunakan oleh anak hingga usia enam tahun, harganya berkisar Rp2,5 juta hingga Rp4,5 juta.
Di luar harga yang mahal, sifat anak yang mudah bosan, acap menjadi bahan pertimbangan orang tua dalam membeli sebuah mainan. Rentang kebosanan anak terhadap mainan memang beragam, tapi biasanya antara satu hingga tiga bulan, anak sudah mulai bosan dengan mainannya.
Alhasil, mainan yang mahal harganya itu terasa mubazir jika umur pemakaiannya sebentar dan harus disimpan begitu saja. Peluang ini kemudian membuka celah usaha penyewaan mainan anak-anak di kota besar.
Funbox Toy Rental (Jakarta)
Adalah Amelia dan Jessica Natasha Halim, pemilik Funbox Toy Rental (FTR). Ternyata, selain para orang tua, tempat penitipan anak juga sering menyewa mainan dari tempat penyewaan ini. Bahkan, konsumen korporasi yang memiliki target pasar anak-anak juga menjadi pelanggan setia.
Tak heran, meski baru setahun berdiri, nama Funbox Toy Rental ini sudah sangat dikenal. Dalam sebulan, Jessica bisa menyewakan hingga 150 unit mainan. Ia menawarkan jasa penyewaan mainan ini hanya di seputar Jakarta.
Tarif sewa mainan ini pun cukup beragam, mulai dari Rp50.000 hingga Rp700.000 per bulan, tergantung dari jenis mainan yang disewakan. Selain sewa dalam hitungan bulan, konsumen juga dapat menyewa mainan dalam tempo dua minggu ataupun harian.
Biasanya, penyewa memang tak langsung menyewa dalam masa waktu yang lama. "Awalnya, mereka akan menyewa selama dua minggu untuk mengetahui anaknya suka atau tidak dengan mainan tersebut," jelas Amelia.
Nah, jika si anak memang menyukainya, barulah orang tua akan menambah masa sewa hingga beberapa bulan.
Adapun paket harian lebih menyasar pengusaha event organizer atau korporasi yang menyelenggarakan acara dengan melibatkan anak-anak. "Pesta ulang tahun, misalnya," jelas Amelia, seperti yang dilansir Kompas.com.
Tentu saja, dalam acara ini, mereka akan meminjam banyak mainan sekaligus. Seperti bisnis rental lainnya, dalam usaha rental mainan anak ini, para pemainnya juga menerapkan sistem deposit.
Nilai deposit ini besarnya Rp100.000 untuk sekali peminjaman. Uang deposit akan dikembalikan jika mainan sudah dikembalikan. Selain deposit, untuk menjamin keamanan mainan yang dipinjamkan, penyewa diminta menunjukkan identitas asli dan menyerahkan fotokopinya.
Dalam sebulan Jessica bisa menangguk omzet berkisar Rp30 juta hingga Rp50 juta. Jumlah itu baru dari pembayaran sewa mainan ini, belum termasuk ongkos kirim. Ia bilang, rata-rata tarif mainan yang disewa berkisar Rp150.000 hingga Rp200.000.
Modal bisnis ini terbilang kecil. Saat memulai usahanya, Amelia merogoh kantong hingga Rp50 juta, sementara Jessica mengeluarkan modal Rp100 juta. Tapi asyiknya, hanya dalam rentang waktu empat hingga lima bulan, modal mereka berdua telah kembali.
Talita (Bandung)
Ada juga Nurul Aliefa di Bandung dengan Tatita-nya. Karena persaingan masih longgar, Nurul pun terdorong menawarkan kemitraan Tatita sejak Juli 2011. Dibandingkan dengan jenis usaha lain, bisnis penyewaan mainan ini tak memerlukan lokasi khusus. "Bisnis ini bisa dijalankan di rumah," kata Nurul.
Tatita menawarkan tiga paket kemitraan dengan investasi Rp19,5 juta, Rp33,9 juta dan Rp53,3 juta. Dari investasi itu, mitra akan mendapatkan suplai mainan dan hak pemakaian nama Tatita selama lima tahun.
Baca juga: cara-memulai-bisnis-mainan-anak-anakBeberapa unit mainan yang diberikan cukup bervariasi, seperti Little Castle/Kids Playzone, Easy Store Large Slide, Swing Along Castle, Hide And Slide Climber, Crab See Saw, Rocking Horse, Patrol Car/Tune Coupe Car, Push Around Buggy, Sunshine Playhouse, Wonderful Ride, Picnic Table, Whirly Bouncer, Van For Two/Fire Engine For Two, Jungle Climber, dan Inflantable Bouncer.
Nilai mainan yang diberikan mulai dari Rp10,5 juta hingga Rp36,8 juta tergantung investasi yang dipilih oleh mitra. Meski tak tak mengutip sharing profit serta royalty fee, Nurul bilang, perusahaannya akan membantu mitra promosi.
Untuk menyewa mainan di Tatita ini cukup mudah. Konsumen mengirim pesan singkat atau SMS untuk pemesanan. Kemudian dilanjutkan dengan pembayaran serta deposit Rp100.000.
Deposit itu sebagai jaminan dan akan dikembalikan setelah masa sewa berakhir, dan barang diterima seperti kondisi semula oleh Tatita. Nah, jika mainan yang disewa itu rusak saat diterima, pihak Tatita berhak mengambil deposit sebagai biaya pengganti kerusakan.
Selain menerima penyewaan secara mingguan, Tatita juga menawarkan peminjaman secara harian. Tarifnya pun cukup terjangkau. Yakni, mulai puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah untuk setiap mainannya.
Toys 4 Rent (Surabaya)
Usaha penyewaan Christine dengan jenama Toys 4 Rent di Surabaya, Jawa Timur, juga terbilang sudah sukses. Berdiri tahun 2007, sejak awal tahun ini Toys 4 Rent resmi menawarkan kemitraan.
"Saat ini kami sudah memiliki satu mitra di Manado," kata Christine kepada Kontan.co.id. Dalam kerja sama kemitraan, Toys 4 Rent menawarkan paket investasi Rp99 juta.
Dengan investasi sebesar itu, mitra akan mendapatkan kontrak kerja sama selama lima tahun, rak mainan, wallpaper, neon box, pelatihan karyawan, dan sebanyak 18 item mainan.
Jumlah mainan ini memang masih minim. Untuk melengkapi koleksi mainan di gerai, mitra wajib membeli dari pusat. Harganya berkisar antara Rp125.000 hingga Rp2,2 juta.
Bagi mitra yang berminat, harus menyediakan lokasi di dalam mal dengan luas gerai minimal 12 meter persegi. Christine bilang, penghasilan Toys 4 Rent bersumber dari penyewaan ritel di gerai, paket kerja sama berjangka dengan sekolah Taman Kanak-Kanak (TK), dan acara-acara anak-anak lainnya.
"Jadi kami tidak hanya mengandalkan penyewaan ritel," ujarnya.
Mendulang fulus dari rental mainan anak
Jenis mainan yang kian beragam dan tingginya kesadaran orang tua memberi mainan edukatif membuka celah usaha penyewaan mainan anak-anak di kota-kota besar. Koleksi yang banyak dan pelayanan memuaskan menjadi kunci sukses bisnis ini.Setiap orang tua pasti menginginkan semua hal terbaik untuk buah hatinya. Tak terkecuali dalam menyediakan mainan. Makin tingginya kesadaran orang tua untuk menerapkan pola bermain sambil belajar mendorong mereka untuk memberikan jenis mainan edukatif, yang bisa mendukung tumbuh kembang si anak.
Sayang, harga mainan seperti itu sering tak ramah di kantong. “Harga mainan anak yang edukatif, aman, dan nyaman bagi balita relatif mahal,” kata Amelia Purnajati, pemilik situs www.duniabermain.com. Mainan dengan ukuran kecil, yang biasa dimainkan anak-anak balita, harganya berkisar Rp 150.000 hingga Rp 500.000. Sementara itu, mainan dengan dimensi cukup besar dan dapat digunakan oleh anak hingga usia enam tahun, harganya berkisar Rp 2,5 juta hingga Rp 4,5 juta.
Di luar harga yang mahal, sifat anak yang mudah bosan, acap menjadi bahan pertimbangan orang tua dalam membeli sebuah mainan. Rentang kebosanan anak terhadap mainan memang beragam, tapi biasanya antara satu hingga tiga bulan, anak sudah mulai bosan dengan mainannya.
Alhasil, mainan yang mahal harganya itu terasa mubazir jika umur pemakaiannya sebentar dan harus disimpan begitu saja. Belum lagi, jika memikirkan tempat penyimpanan, ketika mainan itu tak lagi digunakan. Bingung bukan?
Dari sinilah, Amelia dan Jessica Natasha Halim, pemilik Funbox Toy Rental (FTR), melihat adanya celah pasar bagi usaha penyewaan mainan anak-anak. Apalagi, Jessica bilang, pasar bisnis penyewaan mainan anak dan balita ternyata cukup luas.
Pelanggannya datang dari berbagai kalangan, mulai dari para orang tua, perusahaan, hingga event organizer. Ya, bukan cuma orang tua yang ogah merogoh kocek lebih dalam untuk membeli mainan anak, para orang tua yang ingin menyelenggarakan pesta ulang tahun anaknya juga sering menyewa berbagai mainan dari jasa penyewaan ini.
Selain para orang tua, tempat penitipan anak juga sering menyewa mainan dari tempat penyewaan ini. Bahkan, konsumen korporasi yang memiliki target pasar anak-anak juga menjadi pelanggan setia.
Tak heran, meski baru setahun berdiri, nama Funbox Toy Rental ini sudah sangat dikenal. Dalam sebulan, Jessica bisa menyewakan hingga 150 unit mainan. Ia menawarkan jasa penyewaan mainan ini hanya di seputar Jakarta.
Mengambil cakupan pasar di wilayah Cibubur, Amelia bisa melayani 40 hingga 60 konsumen setiap bulan. Setiap kali peminjaman, biasanya, konsumen tak hanya meminjam satu mainan.
Mainan yang disewakan, umumnya, merupakan mainan edukatif yang sebagian besar merupakan produksi perusahaan mainan asal luar negeri. Biasanya, mereka sudah membagi berbagai mainan anak itu dalam kategori usia anak. Orang tua pun tak perlu repot memilih mainan yang ingin disewa untuk anak-anak mereka.
Tarif sewa mainan ini pun cukup beragam, mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 700.000 per bulan, tergantung dari jenis mainan yang disewakan. Selain sewa dalam hitungan bulan, konsumen juga dapat menyewa mainan dalam tempo dua minggu ataupun harian.
Biasanya, penyewa memang tak langsung menyewa dalam masa waktu yang lama. “Awalnya, mereka akan menyewa selama dua minggu untuk mengetahui anaknya suka atau tidak dengan mainan tersebut,” jelas Amelia. Nah, jika si anak memang menyukainya, barulah orang tua akan menambah masa sewa hingga beberapa bulan.
Adapun paket harian lebih menyasar pengusaha event organizer atau korporasi yang menyelenggarakan acara dengan melibatkan anak-anak. “Pesta ulang tahun, misalnya,” jelas Amelia. Tentu saja, dalam acara ini, mereka akan meminjam banyak mainan sekaligus.
Seperti bisnis rental lainnya, dalam usaha rental mainan anak ini, para pemainnya juga menerapkan sistem deposit. Nilai deposit ini besarnya Rp 100.000 untuk sekali peminjaman. Uang deposit akan dikembalikan jika mainan sudah dikembalikan. Selain deposit, untuk menjamin keamanan mainan yang dipinjamkan, penyewa diminta menunjukkan identitas asli dan menyerahkan fotokopinya.
Dalam sebulan Jessica bisa menangguk omzet berkisar Rp 30 juta hingga Rp 50 juta. Jumlah itu baru dari pembayaran sewa mainan ini, belum termasuk ongkos kirim. Ia bilang, rata-rata tarif mainan yang disewa berkisar Rp 150.000 hingga Rp 200.000.
Dari omzet tersebut, para pemain bisa mendapatkan profit berkisar 30% hingga 50%. Keuntungan usaha ini lumayan besar, karena biaya operasional usaha ini cukup murah. Selain gaji karyawan, pemilik usaha ini harus menganggarkan biaya untuk membeli cairan pembersih dan antiseptic. Namun, jika mainan dikembalikan dengan kondisi kotor, FTR pun akan mengutip biaya pembersihan mainan sebesar Rp 20.000.
Biasanya, mereka juga menyewa tempat untuk menyimpan mainan. Namun, bisa juga memakai rumah sendiri sebagai tempat penyimpanan. Jangan lupa, Anda juga harus menganggarkan biaya investasi untuk membeli mainan-mainan baru atau untuk memperbanyak koleksi mainan yang akan dipinjamkan.
Amelia pun menuturkan, salah satu kelebihan dari usaha ini adalah tak perlu memiliki showroom untuk memajang koleksi mainan. “Cukup dengan situs yang mencantumkan katalog jenis mainan dan fasilitas lainnya, Anda sudah bisa menjajakan mainan sewaan,” katanya. Ini tentunya akan menghemat modal yang Anda keluarkan pada awal usaha.
Koleksi beragam
Modal bisnis ini terbilang kecil. Saat memulai usahanya, Amelia merogoh kantong hingga Rp 50 juta. Adapun Jessica membutuhkan modal Rp 100 juta. Tapi, asyiknya, hanya dalam rentang waktu empat hingga lima bulan, modal telah kembali.
Nah, apakah Anda tertarik untuk menggeluti usaha ini? Jessica pun memberi masukan, bisnis ini bisa dilakoni di kota-kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan dan Yogyakarta. Alasannya, kesadaran orang tua untuk memberi anak mainan sesuai dengan perkembangan usia mulai tinggi di kota-kota besar.
Untuk memulai usaha ini, pertama yang harus dilakukan adalah belanja mainan. Pastikan, Anda mengetahui produsen yang sudah memiliki nama, baik untuk keamanan struktur mainan dan bahan bakunya.
Demi menghemat biaya, Anda pun bisa menitipkan belanja pada kerabat yang berada di luar negeri. Selain itu, Anda juga bisa berburu melalui distributor resmi mainan anak tersebut di Indonesia.
Dalam bisnis ini, koleksi yang cukup beragam menjadi kunci sukses menggaet pelanggan. Amelia mengaku, saat ini, sudah memiliki 500 koleksi mainan. Khusus mainan favorit, sebaiknya sediakan lebih dari satu unit. Contoh mainan favorit anak umur 6—12 bulan adalah jumperoo dan exersaucer. Adapun untuk anak umur 12-6 tahun adalah slide swing, playhouse, mobil-mobilan, dan roller coaster.
Setelah stok barang beres, kini giliran untuk membuat situs sebagai etalase usaha Anda. Situs yang menarik dan pelayanan memuaskan menjadi komponen utama bisnis ini.
Pelayanan yang memuaskan bisa dilihat dari keragaman mainan serta terjaminnya kebersihan, keamanan, dan kenyamanannya. Usahakan agar mainan rutin dibersihkan, yakni sebulan sekali, saat akan dipinjamkan dan saat dikembalikan.
Jangan lupa pula, memeriksa kondisi dan keamanan mainan. Rentang umur mainan beragam, biasanya 1—2 tahun. “Jika sudah dua tahun, kita harus siap untuk menggantinya agar tak membahayakan,” jelas Amelia.
Selain itu kenyamanan juga perlu diperhatikan. Biasanya, ada penjelasan di setiap mainan, terkait target usia anak yang memakainya, berat dan tinggi si anak. Pastikan Anda menerangkan hal-hal penting tersebut sebelum bertransaksi dengan konsumen. Kalau perlu, ajak konsumen ikut memeriksa setiap detail mainan yang ingin dipinjam demi keuntungan bersama juga.
Hal tersebut juga mengurangi risiko terjadinya kecelakaan saat anak menggunakannya. “Di FTR, kami pasti menerangkan lebih dulu cara penggunaan, termasuk do’s & don’ts dari setiap item,” kata Jessica. Selain menjaga keamanan, lanjutnya, itu bisa menjadi antisipasi FTR jika ternyata ada kerusakan pada mainan saat masih di tangan pemakai.
Setelah persiapan internal mantap, saatnya Anda menentukan media promosi. Karena pangsa pasarnya adalah orang tua, iklan di media online bisa menjadi pilihan. Jika ada bujet lebih, Anda bisa memasang iklan di majalah khusus orang tua dan keluarga.
Ide promosi kreatif bisa dilihat dari FTR. Saat ini, mereka menggelar indoor playground bekerja sama dengan Apartemen Pantai Mutiara, Jakarta. Penghuni apartemen dan konsumen FTR bisa bermain gratis di arena tersebut.
Selain itu, Jessica juga mempromosikan usahanya melalui kerja sama liputan di salah satu program televisi swasta pada segmen bisnis. Selain itu, Jessica juga masih membagi brosur dan bekerja sama dengan distributor, berupa link yang langsung terhubung dengan website FTR. Tapi, yang paling efektif adalah promosi yang dilakukan oleh konsumen sendiri, yakni promosi dari mulut ke mulut. “Jadi, customer sendiri menjadi media promosi dari FTR karena mereka merasa puas dengan layanan FTR dan mempromosikan ke teman dan saudaranya,” terang Jessica.
Mencoba Bisnis Rental Mainan Anak
Bermain merupakan salah satu kebutuhan mendasar bagi anak-anak. Dengan bermain, mereka akan dapat berlatih mengembangkan saraf sensorik dan motoriknya. Melalui permainan yang dilakukan bersama teman-temannya, mereka juga akan belajar cara hidup bersosialisasi. Seiring kemajuan zaman, aneka model permainan telah berkembang menjadi beragam jenis sehingga semakin memperbanyak pilihan bagi anak-anak.Namun sayangnya, saat ini anak-anak lebih senang berkutat pada permainan yang berbentuk gadget, seperti video game, permainan di ponsel, komputer, dan sejenisnya. Hal tersebut hanya mengasah kemampuan berpikir saja, sedangkan kekuatan otot tidak terlatih sehingga kurang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan si anak.
Menyadari hal tersebut, banyak orang tua yang mulai mengusahakan agar anak-anaknya bisa bermain secara berimbang. Oleh karena itu, mereka biasanya membelikan buah hatinya dengan aneka jenis permainan, terutama media permainan yang bisa melatih kemampuan berpikir dan kekuatan motoriknya.
Namun, untuk mendapatkan alat-alat mainan tersebut diperlukan biaya yang tidak sedikit, apalagi sifat anak-anak yang gampang bosan, membuat para orang tua merasa ragu dan takut rugi jika anak-anaknya cuma memakai mainan tersebut hanya hitungan beberapa hari atau minggu dan kemudian menjadi penghuni gudang. Berlatar belakang hal tersebut, maka beberapa pebisnis memanfaatkannya sebagai peluang usaha yang cukup potensial, yaitu usaha penyewaan mainan anak-anak.
Bisnis Rental Kid Toys ternyata mulai banyak dilirik oleh pelaku usaha di kota-kota besar. Modalnya lumayan besar, yaitu mulai 20jutaan rupiah hingga seratus juta rupiah. Modal tersebut digunakan untuk membeli berbagai media mainan anak-anak, biaya pembuatan website, promosi usaha, dan juga biaya pemeliharaan. Jenis mainan yang biasanya disediakan untuk disewakan terbuat dari bahan plastik, karet dan kayu.
Media permainan yang disukai anak-anak terutama yang berumur 7 tahun ke bawah adalah mainan yang melatih ketangkasan serta membuat mereka merasa senang, seperti mobil-mobilan, play house, slide swing, jumperoo, dan sebagainya. Sementara usia 7 tahun ke atas lebih cenderung memilih mainan edukatif, seperti puzzle, city block, magnatic alfabet, dan sejenisnya.
Untuk menarik dan memperbanyak jumlah pelanggan, selain dengan menyediakan jenis mainan yang variatif, para pebisnis di bidang ini juga berupaya lewat media online, seperti website dan jejaring sosial. Dengan demikian, para pebisnis akan lebih mudah dan luas dalam memperkenalkan usahanya. Sementara jalur offline ditempuh dengan menyebarkan brosur di sekolah PAUD, TK, SD, dan di pusat hiburan keluarga.
Soal tarif sewa tergantung jenis mainan dan rentang waktu penyewaan, biasanya 1-5% dari harga beli mainan. Misalnya sebuah media permainan yang harganya satu juta rupiah, maka biaya sewanya sekitar 10-50ribuan rupiah/hari. Bila pelanggan meminjam dalam rentang mingguan atau bulanan, maka diberikan diskon khusus.
Oleh karena itu, mereka juga punya paket-paket tarif yang menarik, khususnya bagi orang tua yang meminjam kid toys lebih dari satu item. Lalu bagaimana jika terjadi kerusakan atau kehilangan? Para pemilik rental biasanya terlebih dulu melakukan edukasi kepada para pelanggan (orang tua anak) tentang cara memakai media mainan tersebut serta apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
Bila terjadi kerusakan parah atau kehilangan pada mainan tersebut, maka dibebankan kepada penyewa dengan mengganti harga mainan dikurangi biaya penyusutan barang. Oleh sebab itu, sebelum terjadi deal, sang pemilik dan penyewa menandatangani surat perjanjian sewa barang yang dilengkapi dengan fotocopy penyewa.
Selain orang tua anak, beberapa pebisnis rental kid toys juga mendapatkan pelanggan dari lembaga-lembaga tertentu, misalnya event organizer, toko swalayan yang sedang mengadakan kegiatan untuk anak, atau pihak sekolah yang mengadakan kegiatan luar sekolah.
Untuk memperkuat daya kompetisi, mereka juga melengkapi bisnisnya dengan menjual beberapa mainan anak serta membuat taman bermain. Disamping itu, proses pemeliharaan barang dengan cara penyemprotan cairan pembersih dan cek berkala juga wajib dilakukan. Para pemilik usaha yang telah sukses bergelut dalam bidang jasa sewa ini rata-rata mendapatkan omzet di atas 30 jutaan rupiah setiap bulannya.
Cara Merintis Usaha Sewa Mainan Anak
Anak-anak dengan berbagai peringkat umur, mulai dari balita hingga usia belasan tahun merupakan target dalam industri mainan anak. Sifat anak-anak yang mudah bosan, selalu tertarik dengan mainan model baru, dan promosi mainan yang sangat gencar di televisi, menyebabkan mereka selalu meminta dibelikan mainan.Hal inilah yang kadang membuat orangtua pusing. Di saat kebutuhan sedang banyak-banyaknya dan anak merengek minta mainan, saat inilah puncak keresahan mereka. Sebagai calon pengusaha, Anda bisa melihat situasi ini sebagai peluang. Selain mendapatkan keuntungan, Anda juga dapat membantu menyelamatkan kantong para orangtua. Dengan menyewakan mainan anak, Anda memegang pasar potensial yang tidak akan pupus selagi anak-anak masih gemar bermain.
Untuk merintis usaha ini, ada beberapa cara yang harus Anda lakukan seperti berikut:
Menentukan Lokasi Usaha
Mempunyai tempat tinggal di kawasan perkampungan yang ramai dengan anak kecil, menjadi nilai tambah untuk Anda. Dengan membuka usaha sewa mainan anak di rumah, Anda sudah bisa mendapatkan pelanggan. Cukup menyediakan halaman atau ruangan di rumah untuk tempat bermain dan membuat spanduk, jadilah tempat usaha.
Alternatif lain, bisa memanfaatkan taman bermain di dekat kawasan Anda, arena pasar malam, atau tempat rekreasi. Anda bisa mengajukan kepada pengelola untuk membuka lapak di sana dengan membayar retribusi.
Jika modal usaha Anda cukup besar, sewa ruko adalah pilihan tepat. Namun, pastikan lokasinya strategis, contohnya dekat dengan pusat perbelanjaan atau sekolah.
Di sini yang menjadi pertanyaan, seberapa besar modal yang Anda perlukan untuk merintis usaha ini? Tentu harus disesuaikan dengan kemampuan Anda, yang mana bisa dimulai dengan modal yang tidak terlalu banyak. Jika kebetulan di rumah Anda memiliki kendaraan, tidak ada salahnya untuk menjadikan barang tersebut sebagai jaminan modal usaha. Karena Pegadaian sekarang menyediakan kredit angsuran bulanan untuk pengembang UMKM dengan jaminan BPKB kendaraan bermotor yang dinamakan dengan Kreasi. Di sini Anda akan mendapatkan pinjaman mulai dari 1 juta rupiah dengan proses yang cepat, mudah, aman, dan jangka waktu yang fleksibel sampai dengan 36 bulan.
Menyediakan Berbagai Jenis Mainan
Baca juga Apa Saja Usaha yang Bagus untuk Jangka Panjang?
Targetkan mainan yang Anda sewakan ke kelompok usia tertentu. Jika Anda menargetkan anak usia sepuluh hingga belasan tahun, mainan yang cocok untuk mereka yaitu konsol game dan robot rakitan. Sediakan berbagai jenis game dan robot yang cukup menantang dan disukai.
Lain halnya untuk balita hingga usia sepuluh tahun, biasanya mainan anak yang bisa disewakan meliputi mobil-mobilan yang bisa dikendarai, mobil remote control, rumah balon, atau set permainan Lego. Sediakan mainan yang beragam, dengan jumlah yang memadai.
Anak kecil cenderung tertarik pada barang yang dipegang oleh anak lain, sehingga Anda perlu menyediakan beberapa barang untuk item yang sama.
Telaten Membereskan Mainan
Sudah menjadi tabiat anak-anak ketika bermain, mereka seringkali meninggalkan mainan begitu saja setelah memainkannya. Tidak jarang, belum sempat dibereskan mereka sudah beralih ke mainan yang lain. Lebih parahnya jika mainan rusak, patah, tergores atau penyok.
Anda harus telaten memeriksa mainan serta memperbaikinya sebelum kerusakan kecil menjadi besar karena dimainkan terus menerus. Tegur dan ingatkan anak-anak secara baik-baik jika sudah mulai bersikap agresif terhadap mainan yang dimainkannya. Bila perlu, minta orangtua mereka menegur untuk menghindarkan dari kerugian.
Susun mainan dengan rapi setelah penyewa selesai menggunakannya. Selain tempat terlihat teratur, dengan cara ini Anda bisa mengecek kondisi mainan. Untuk mainan berukuran kecil, pastikan tidak tercecer atau hilang.
Menetapkan Harga Sewa
Tetapkan tarif mainan sesuai jenis dan lama mereka bermain. Mainan yang Anda beli dengan harga mahal tentunya harus disewakan dengan harga yang lebih mahal. Kemudian lamanya sewa, bisa Anda patok dengan hitungan per jam atau per putaran (untuk mainan kendaraan yang bisa dinaiki). Target keuntungan yang Anda inginkan juga jadi pertimbangan untuk menentukan harga sewa.
Baca juga Pandangan Pebisnis Sukses Jack Ma tentang Hidup
Namun jangan lupakan faktor luar seperti harga yang ditawarkan oleh kompetitor dan minat penyewa terhadap mainan yang Anda sewakan. Upayakan harga yang ditetapkan tidak terlalu mahal dibandingkan tempat sewa mainan anak sejenis di dekat daerah Anda.
Perhitungkan juga jika mainan rusak akibat kelalaian penyewa. Kenakan denda yang sesuai untuk kebaikan Anda dan pelanggan.
Itulah beberapa langkah yang bisa Anda perbuat untuk memulai usaha sewa mainan anak. Meski terlihat sederhana, usaha ini cukup banyak tantangannya. Mainan baru yang terus dikeluarkan oleh produsen mau tak mau membuat Anda harus menyesuaikan agar tidak ditinggalkan pelanggan. Hadirnya pesaing usaha, juga hal lain yang harus diantisipasi.
Lakukan inovasi dalam usaha Anda, berikan promosi-promosi menarik agar tempat penyewaan Anda tetap eksis. Tawarkan keunikan dalam usaha Anda, seperti kata Aristotle Onassis, “Rahasia dalam bisnis yaitu mengetahui apa yang tidak diketahui orang lain”.
Poin yang terakhir, yaitu mengantisipasi komplain orangtua. Jika Anda membuka usaha di kawasan perumahan, mungkin masalah ini akan timbul. Tetapkan jam yang sesuai untuk mengoperasikan jasa sewa mainan anak Anda. Usahakan tidak buka hingga terlalu malam atau membiarkan anak yang masih berseragam sekolah di jam sekolah berada di tempat Anda.
Demikian masukan dan cara merintis usaha sewa mainan anak yang dapat dipaparkan di sini. Semoga bisnis Anda dapat menghasilkan keuntungan dan kegembiraan untuk semua.
Rental Mainan Bisa Raup Omzet Rp 1,5 Juta Sehari, Ini Ceritanya
Walaupun sederhana, pengusaha rental mainan di Taman Satwa Jahri Saleh bisa raup omzet hingga Rp 1,5 juta di akhir pekan dan hari besar.Daud Wahyudin pemilik bisnis rental mainan di tempat ini diantaranya, memiliki sekitar 30 unit mainan. Daud bahkan sering kewalahan dan kehabisan unit mainan rentalnya di libur hari besar.
Seperti pada momen libur Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada Hari Jumat (1/12/2017), sejak pagi hari sudah cukup banyak anak-anak yang menyewa mainan milik Daud.
"Memang sangat tergantung momen dan cuaca, paling ramai akhir pekan atau hari libur seperti hari ini. Kecuali kalau cuaca hujan, mau tidak mau lebih sepi," kata Daud.
Rental mainan ini beroperasi sama dengan jam operasional Taman Satwa Jahri Saleh yaitu pukul 8.00 hingga pukul 16.00 setiap hari.
Daud memiliki berbagai jenis mainan yang disewakan, mulai dari mobil-mobilan mini, sepeda motor, skuter, hingga sepeda motor trail.
Sebagai penggeraknya, mainan-mainan ini menggunakan dinamo listrik dan baterai aki sebagai sumber energi penggeraknya.
Mainan-mainan ini disewakan mulai Rp 10.000 untuk setiap sepuluh menit. Namun tak hanya sepuluh menit, biasanya anak-anak yang menyewa mainan ini bermain selama 20 hingga 30 menit sekali sewa.
Di lahan halaman Taman Satwa Jahri Saleh seluas sekitar 500 meter persegi, anak-anak bisa puas berkeliling menggunakan mobil dan sepeda motor mini.
Tak hanya dari Banjarmasin, para pengunjung yang menyewa mainan Daud banyak yang datang dari berbagai daerah diluar Kota Banjarmasin.
Tidak sendiri, pengusaha lainnya yang juga menyewakan mainan di tempat ini Haris juga mengakui bisnis ini cukup menguntungkan.
Namun walaupun demikian, menurut Haris modal untuk menjalankan usaha rental mainan cukup besar. Satu unit mobil-mobilan mini dan sepeda motor mini ini dibelinya dengan harga sekitar Rp 2 juta per unit.
"Belum lagi rental mainan seperti ini banyak juga biaya perawatan. Namanya juga direntalkan tentu yang pakai berbagai macam anak, jadi sering juga rusak dan butuh biaya perbaikan sampai ratusan ribu rupiah,"
Baca juga: cara-bisnis-jualan-mainan-anak
Komentar
Posting Komentar